Beberapaunsur pendidikan tersebut meliputi: A. Siswa/Pendidik. 1. Siswa. Siswa adalah orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Siswa sebagai manusia yang belum dewasa merasa tergantung kepada pendidikannya, siswa merasa bahwa ia memiliki kekurangan-kekurangan tertentu, ia menyadari bahwa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh jawaban yang jelas dan benar tentang apa yang dimaksud pendidikan. Jawaban yang benar tentang pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya, konsepdasar yang melandasinya, dan wujud pendidikan sebagi sistem. Bab II ini akan mengkaji pengertian pendidikan,unsur-unsur pendidikan, dan sistem pendidikan. Ketika semua unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan mempermudah dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal yang dianggap cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya. Semua unsur- unsur dalam pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak hal yang dapat mengakibatkan suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali seorang pendidik yang tidak patuh pada peraturan yang berakibat melemahnya suatu misi untuk mencapai visi secara maksinal. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian dari pendidikan itu ? 2. Apa sajakah unsur- unsur yang membangun suatu sistem pendidikan ? 3. Apakah tujuan dari pendidikan itu ? 4. Apa yang dimaksud dengan sisitem pendidikaan itu ? C. Tujuan Pembahasan Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu sistem pendidikan. Dapat menjelaskan unsur- unsur pendidikan. Mengetahui tujuan dari pendidikan itu sendiri sehingga mampu menerapkan dan mengidentifikasikan pada kehidupan di sekelilingnya masing-masing. Setiap mahasiswa kususnya yang bergerak di program akademik pendidikan lebih memahami berbagai kemungkinan dan segala hal yang dapat terjadi sehingga suatu tujuan dasar dari pendidikan dapat dengan mudah di capai. BAB II PENDIDIKAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN A. PENGERTIAN PENDIDIKAN Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Agar Kita Dapat Mengetahui dan Mengerti Pendidikan . Adapun Pengertian Pendidikan Menurut Beberapa Ahli Sebagai Berikut 1. Plato filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M mengatakan bahwa “Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesemurnaan.” 2. Aristoteles filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun 384 SM-322 SM mengatakan bahwa “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”. 3. Ibnu Muqaffa salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab Kalilah dan Daminah mengatakan bahwa “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.” 4. Rousseau filosof Prancis, 1712-1778 M mengatakan bahwa “Pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa”. 5. James Mill filosof Inggris, 1773-1836 mengatakan bahwa “Pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama dan untuk orang lain selainnya.” 6. John Dewey filosof Chicago, 1859 M – 1952 M mengatakan bahwa ” Pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan – peninggalan budaya lama masyarakat manusia.” 7. Jean-Jacques Rousseau filosof swiss 1712-1778 menurutnya “Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.” 8. Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa Belanda Ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut “Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain” 9. Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, 1889 – 1959 merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti karakter, kekuatan bathin, pikiran intellect dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”. 10. Sedangkan Darnelawati 1994 berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan di sekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu. Dibawah ini di kemukakan beberapa batasan pendidikan yang berbeda berdasarkan fungsinya. Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya Pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang lain. Seperti bayi yang baru lahir sudah berada di dalam suatu lingkungan budaya tertentu. Di dalam lingkungan masyarakat dimana seorang bayi dilahirkan telah terdapat kebiasaan – kebiasaan tertentu, larangan – larangan dan anjuran, dan ajakan tertentu seperti yang dikehendaki oleh masyarakat. Hal – hal tersebut mengenai banyak hal seperti bahasa, cara menerima tamu, makanan, istirahat, bekerja, perkawinan, bercocok tanam, dan seterusnya. Pendidikan sebagai pembentukan Pribadi Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena proses pendidikan berlangsung melalui tahap – tahap berkesinambungan prosedural dan sistemik karena berlangsung dalam semua situasi kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi lingkungan rumah, sekolah dan nasyarakat . Proses pembentukan pribadi meliputi dua sasaran, yaitu pembentukan pribadi yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri. Yang terakhir ini disebut pendidikan diri sendiri zelf vorming . Kedua duanya bersifat alamiah dan menjadi keharusan. Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warga Negara Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara,hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2. Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memilki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan kerja. Definisi Pendidikan menurut GBHN 1988 GBHN 1988 memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat bangsa,mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa keoada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat disekelilingnya serta dapat memenuhi kebutuhab pembangunan nasianal dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan a. Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia ialah manusia Pancasila. b. Tujuan institusianal, yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga pendidikan tertentu untuk mencapainya. c. Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran. d. Tujuan instruksional, yaitu tujuan pokok bahasan dan subpokok bahasan. Tujuan pokok bahasan disebut tujuan instruksional umum dan tujuan subpokok bahasan disebut tujuan instruksi khusus. Proses Pendidikan Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolah. Kedua segi ini saling bergantung satu sama lain. Pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro, meso, dan mikro. Tujuan utama pengelolaan tersebut yaitu terjadinya proses belajar dan pengalaman yang optimal. C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN Peserta Didik Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik adalah subjek arau pribadi yang otonom, yang ingin diakui didik memiliki ciri – ciri yang perlu dipahami pendidik a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas b. Individu yang sedang berkembang c. Individu yang membutuhkan bimbingan individu dan perlakuan manusiawi d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri Pendidik Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Pendidik harus memiliki kewibawaan kekuasaan batin mendidik dan menghindari penggunaan kekuasaan lahir kekuasaan yang semata – mata didasarkan kepada unsur wewenang jabatan . Kewibawaan dimiliki oleh mereka yang sudah dewasa. Yang dimaksud adalah kedewasaan rohani yang ditopang kedewasaan jasmani. Kedewasaan jasmani tercapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan jasmani yang optimal. Kedewasaan rohani tercapai bila individu telah memiliki cita – cita hidup dan pandangan hidup yang tetap. Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidik Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Materi / Isi Pendidikan Dalam sistem pendidikan persekolahan,meteri telah diramu dalam kurikulum yang disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan kebhinnekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Konteks Yang Mempengaruhi Pendidikan a. Alat dan Metode Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu 1 Yang bersifat Preventif, yaitu mencegah terjadinya hal – hal yang tidak dikehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan bahkan juga hukuman. 2 Yang bersifat Kuratif, yaitu memperbaiki, misalnya ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman. b. Lingkungan Pendidikan Biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. D. SISTEM – SISTEM PENDIDIKAN Sistem diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen – komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing – masing, tetapi secara fungsi komponen – komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan. Proses dan Tujuan Sistem Pendidikan Sistem Pendidikan memproses masukan mentah dengan menggunakan instrumental sehingga menjadi keluaran,yaitu keluaran inilah yang akan menjadi tujuan dari sistem ini memberikan arah pada kegiatan sistem, yang memproses masukan mentah. Keterkaitan antara Pengajaran dan Pendidikan Istilah pengajaran dan pendidikan itu berbeda, tetapi sulit untuk dipisahkan. Berikut adalah perbedaan antara pengajaran dengan pendidikan Pengajaran instruction  Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan pengetahuan tentang bidang / program tertentu seperti pertanian, kesenian, dan lain – lain.  Memakan waktu relatif pendek  Metode lebih bersifat rasional, teknis praktis Pendidikan education  lebih menekankan pada pembentukan manusianya penanaman sikap dan nilai – nilai  Memakan waktu relatif panjang  Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan manusiawi BAB III KESIMPULAN Pendidikan adalah Suatu Konsep dasar yang bersifat atu bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui baik secara umum maupun pribadi. dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasil kan suatu serapan materi yang penting. Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka. Jadi Pendidikan itu adalah sesuatu Hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani. DAFTAR PUSTAKA Tirtarahardja,Umar., Sulo.2010.pengantar Cipta Makalah pengantar pendidikan “pendidikan dan unsur-unsur pendidikan” Disusun oleh KELOMPOK III Nama Atika 2013 122 017 Sari Purwanti 2013 122 018 Ruspitasary 2013 122 019 Renni Yohana 2013 122 020 Puspasari 2013 122 021 Helze Mandora 2013 122 022 Lestia Pranata 2013 122 023 Reni Tania 2013 122 024 Semester 1 A Program studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Dosen Dan Ahmad Lubias, UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul ”PENDIDIKAN DAN UNSUR – UNSURNYA”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi para pembaca khususnya mahasiswa Universitas PGRI Palembang dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Palembang, 3 Oktober 2013 Penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………. DAFTAR ISI PEMBAHASAN A. PENGERTIAN PENDIDIKAN Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya Pendidikan sebagai Pembentukan Pribadi Pendidikan sebagai Penyiapan Warga Negara Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja Definisi menurut GBHN B. TUJUAN DAN PROSES PENDIDIKAN Tujuan Pendidikan Proses Pendidikan C. UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN Peserta Didik Pendidik Interaksi Edukatif antara Peserta Didik dengan Pendidikan Materi / Isi Pendidikan Konteks yang Mempengaruhi D. SISTEM-SISTEM PENDIDIKAN Proses da Tujuan Sistem Pendidikan Keterkaita antara pengajaran dan pendidikan KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Foto iStock/Mengenal Teks Berita: Unsur-unsur, Ciri-ciri, dan Contohnya. Jakarta -. Teks berita adalah teks yang melaporkan kejadian, peristiwa, atau informasi mengenai sesuatu yang telah atau

ContohWawancara 5W 1H Tentang Pendidikan. Di dalam suatu teks wawancara atau interview yang baik, di dalamnya haruslah terdapat sejumlah unsur, yakni 5W + 1H. Namun sebelumnya kita juga tentunya harus memahami apa itu 5W + 1H. 5W + 1H memiliki singkatan yakni What atau apa, who atau siapa, where atau di mana, when atau kapan, Why atau Mengapa Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan analisis yang jelas dan sistematis ! 1. Jelaskan makna dari sifat hakikat manusia ? 2. Jelaskan wujud dari sifat hakikat manusia ? 3. Jelaskan berbagai pandangan tentang sifat hakikat manusia ? 4. Jelaskan berbagai sudut pandang manusia dalam pengertiannya sebagai makluk hidup ? 9 BAB II UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN A. PENDAHULUAN Pendidikan seperti sifat sasrannya yaitu manusia, mengandung banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks, karena sifat nya yang kompleks itu, maka tdak sebuah batasan pun yang cukup memadai untuk menjelaskan arti pendidikan secara lengkap. Batasan tentang pendidikan yang dibuat para ahli beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasa yang digunakan, asspek yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinnya. Pendidikan juga dikatakan penting karena pendidikan itu adalah hal yang diajarkan secara turun-temurun dari dulu. Sejak kita lahirpun, orang tua kita pasti sudah memberikan pendidikan tentang berbagai hal. Pendidikan itu dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya melalui perkataan atau tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, pendidikan juga dapat diperoleh dari sumber-sumber tertentu seperti buku dan lain-lain. Pendidikan yang diterima dan diajarkan ke setiap orang itu berbeda-beda tergantung sifat dan kebutuhan. Oleh karena itu, setiap pendidikan yang diterima oleh orang yang satu dengan orang yang lainnya tidak selalu sama. Pendidikan sangat diperlukan agar setiap generasi penerus bangsa menjadi manusia yang memiliki bekal masa depan yang cerah. Hal ini dikarenakan pendidikan yang dimiliki setiap orang bisa mengarahkan bagaimana masa depan orang itu nantinya. Pendidikan itu sangat diperlukan, oleh karena itu pendidikan tidak dapat terlepas begitu saja dari kehidupan manusia. Setiap proses pendidikan, tidak mungkin berjalan begitu saja tanpa ada unsur-unsur yang mendukung di dalamnya. Proses pendidikan ini pasti melibatkan banyak hal yang disebut unsur-unsur pendidikan. Agar proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dan terarah sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan, perlu kita ketahui apa saja yang termasuk unsur-unsur pendidikan B. PENYAJIAN 1. Unsur-unsur Pendidikan a. Subjek yang dibimbing peserta didik Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain peserta didik adalah seorang individu yang 10 tengah mengalami fase perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun fikiran. Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidikannya melalui lembaga pendidikan. Dalam bahasa Arab, peserta didik dikenal dengan istilah tilmidz sering digunakan untuk menunjukkan peserta didik tingkat sekolah dasar dan thalib al-alim orang yang menuntut ilmu dan biasa digunakan untuk tingkat yang lebih tinggi seperti Sekolah Lanjutan Pertama dan Atas serta Perguruan Tinggi. Hakekat Paserta Didik  Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri.  Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya, yang harus disesuaikan dalam proses pendidikan.  Peserta didik memiliki kebutuhan diantaranya kebutuhan biologis, rasa aman, rasa kasih sayang, rasa harga diri dan realisasi diri.  Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain, baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen fitrah maupun eksogen lingkungan yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial, bakat, minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya.  Peserta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia, walaupun terdiri dari banyak segi tetapi merupakan satu kesatuan jiwa raga cipta, rasa, dan Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi pertolongan kepada anak didik, dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan sebagai individu atau pribadi. Dalam hal ini yang termasuk adalah guru, orang dewasa, dan orang tua. Pendidik dalam pendidikan Islam adalah setiap orang dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggungjawab atas pendidikan dirinya dan orang lain. Sedangkan yang menyerahkan tanggung jawab dan amanah pendidikan adalah agama, dan wewenang pendidik dilegitimasi oleh agama, sementara yang menerima tanggung jawab dan amanah adalah orang dewasa. Ini berarti bahwa pendidik merupakan sifat yang lekat pada setiap orang karena tanggung jawab atas pendidikan. c. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat 11 pendidikan. Mengajar merupakan serangkaian interaksi antara orang yang berperanan pendidik dengan anak didik. Untuk mengukur keefektifan guru, seorang pengamat menggunakan seperangkat dimensi yanhg dianggap ada hubungannya dengan keefektifan peranan guru. Guru dinilai “baik” atau “buruk” tergantung pada klasifikasi yag dibuat sesuai dengan skala tertentu. Philip Jackson 1969 menyimpulkan 3 ciri pembeda kehidupan kelas antara lain khalayak ramai, pujian dan kekuasaan. d. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan Tujuan pendidikan tidak semudah menentukan tujuan suatu perjalanan. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa seseorang tidak akan sampai pada suatu tujuan bila ia tidak mengetahui dengan jelas apa itu tujuan atau kemana ia membawa anak didiknya. Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia yang baik, bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mengabdi kepada masyarakat dan sebagainya. Herbert Spencer 1860 menganalisis tujuan pendidikan dalam 5 bagian yaitu  Kegiatan demi kelangsungan hidup.  Usaha mencari nafkah.  Pendidikan anak.  Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan Negara.  Penggunaan waktu senggang. Tujuan yang jelas dan spesifik memberi pegangan dan petunjuk tentang metode belajar dan mengajar yang lebih serasi serta memungkinkan penilai proses dan hasil belajar yang lebih teliti. Penyusunan kurikulum telah memperhatikan tujuan pendidikan serta menganalisisnya dalam tujuan yang lebih khusus. Tujuan pendidikan dapat berbeda tingkatannya, ada tujuan yang sangat umum, ada juga tujuan yang khusus. Tujuan yang tampaknya sudah sangat khusus seperti, “sanggup membaca huruf” masih dapat dikhususkan misalnya “sanggup membaca huruf cetak dan huruf tulis, membaca huruf kecil dan huruf besar”. Suatu tujuan harus dikhususkan di tentukan oleh taraf kemampuan dan pengetahuan anak yang akan menerima pelajaran. Tujuan umum biasanya sangat indah dan muluk kedengarannya, tetapi akan menemui kesukaran bila hendak diwujudkan karena menimbulka tafsiran yang aneka ragam. Misalnya tujuan “agar anak dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dalam masyarakat”. Tujuan itu harus jelas, dan tujuan yang jelas ialah tujuan yang spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur. Tujuan akhir pendidikan adalah pembinaan pembelajaran. Dengan demikian menurut Kohnstamm tujuan pendidikan ialah manusia dewasa yang telah memiliki pengetahuan yang akan menjadi sumber tingkah laku perbuatannya yang bernilai kesusialaan dan yang akan dipertanggung jawabkan sendiri. Tujuan umum pendidikan dan pengajaran di Indonesia yaitu membentuk manusia yang cakap serta warga Negara yang demokratis, yang bertanggung jawab atas kesejahteran di masyarakat dan tanah air. 12 e. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran. Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran instructional materials adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator. Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut.  Fakta; adalah segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.  Konsep; adalah segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.  Prinsip; adalah berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.  Prosedur; merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.  Sikap atau Nilai; merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja. f. Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya pendidikan didalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan benda. Alat sebagai perlengkapan ialah alat yang berwujud benda-benda yang nyata atau kongkret yang dipentingkan dalam pelaksanaan pendidikan. Perlengkapan ini antara lain Buku Teks, Ilmu Pengetahuan, Perpustakaan. Salah satu jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan terhadap buku baik dari anak yang sedang menuntut ilmu maupun dari siapa saja yang ingin meningkatkan perbendaharaan ilmu pengetahuannya maka perlulah 13 didirikan perpustakaan. Adapun bentuk perpustakaan ada yang bersifat umum perpustakaan umum atau perpustakaan keliling dan ada yang bersifat khusus perpustakaan pribadi, perpustakaan sekolah. g. Tempat dimana peristiwa berlangsung lingkungan pendidikan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak baik berupa benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada anak yaitu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan di mana anak-anak bergaul sehari-harinya. Bila kita teliti mulai dari masyarakat dan kebudayaan yang sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikan meliputi  Keluarga/Informal  Sekolah/Formal  Masyarakat/Non Formal C. RANGKUMAN Unsur-unsur pendidikan adalah semua unsur yang harus ada di dalam proses pendidikan, yang kesemuanya merupakan kesatuan integral yang saling mengisi. Unsur-unsur pendidikan meliputi beberapa hal 1. Subjek yang dibimbing peserta didik 2. Orang yang membimbing pendidik 3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik interaksi edukatif 4. Ke arah mana bimbingan ditujukan tujuan pendidikan 5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan materi pendidikan 6. Cara yang digunakan dalam bimbingan alat dan metode 7. Tempat dimana peristiwa berlangsung lingkugan pendidikan Kesemua unsur diatas sangat penting didalam pendidikan. Sebab jika salah satu unsur tidak ada, maka tidak terjadi pendidikan. Setiap unsur tidak dapat di abaikan dalam proses pendidikan karena dari satu unsur ke unsur yang lain memiliki keterkaitan satu sama lain dalam membangun proses belajar yang efektif. Apabila suatu unsur hilang maka unsur lain tidak dapat berjalan dengan baik. Setiap unsur membangun unsur yang lainnya. Seperti bangunan yang kokoh dengan dasar yang kuat. D. LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan analisis yang jelas dan sistematis ! 1. Apakah yang anda ketahui tentang Unsur-Unsur Pendidikan? Jelaskan ! 2. Jelaskan hakekat dari peserta didik ! 3. Senutkan tujuan pendidikan menurut Herbert Spencer ! 14 BAB III ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN A. PENDAHULUAN Aliran-aliran pendidkan telah dimulai sejak awal hidup manusia karena setiap kelompok manusia selalu dihadapakan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalam berbagai kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman yunani kuno samapai sekarang. Aliran-aliran itu mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan , mulai dari yang pesimis yang memandang bahwa pendidikan kurang bermanfa’at bahkan merusak bakat yang telah dimiliki anak sampai dengan yang optimis yang memandang bahwa anak seakan-akan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka terdapat beberapa gagasan yang lebih bersifat satu gerakan dalam pendidikan yang pengaruhnya masih terasa sampai kini, yakni gerakan-gerakan pengajaran alam sekitar, pengajaran pusat perhatian, sekolah kerja, dan pengajara proyek. Gerakan-gerakan tersebut dapat dikaji untuk memperkuat wawasan dan pengetahuan tentang pengajaran. Seperti telah dikatakan bahwa pengajaran merupakan pilar penting dari kegiatan pendidikan di sekolah, utamanya kalau dilakukan dalam pengajaran yang sekaligus mendidik. B. PENYAJIAN 1. ALIRAN KLASIK a. Aliran Empirisme Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Tokoh perintis ini adalah seorang filsuf Inggris bernama John Locke 1704-1932 yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Menurut pandangan empirisme pendidik memegang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Aliran empirisme dipandang berat sebelah sebab hanya mementingkan peranan pengalaman yang diperoleh dari lingkungan. sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dianggap tidak menentukan, menurut kenyataan dalam kehidupa sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena berbakat, meskipun lingkungan sekitarnya tidak mendukung. Penganut aliran ini masih tampak pada pendapat-pendapat yang memandang manusia sebagai makhluk pasif dan dapat dimanipulasi, umpama melalui modifikasi tingkah laku. Hal itu tercermin pada 15 pandangan scientific psychology dai Skinner ataupun pandangan behavioral lainnya. Pandangan behavioral ini masih juga bervariasi dalam menentukan faktor apakah yang paling utama dalam proses belajar itu, sebagai berikut 1. Pandangan yang menekankan stimulus rangsangan terhadap prilaku seperti dalam “classical condidtioning” atau “respondent learning 2. Pandangan yang menekankan peranan dari dampak ataupun balikan dari sesuatu prilaku seperti dalam “operant conditioning” atau “instrumental learning” 3. Pandangan yang menekankan peranan pengamatan dan imitasi seperti dalam “observational learning”, “social learning and imitation”, “participant modelling”,dan “self-efficacy”. b. Aliran Nativisme Aliran nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Schopenhauer berpendapat bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir dan wataknya tidak bisa dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri. Istilah nativisme dari asala kata natie yang artinya adalah terlahir. Terdapat satu pokok pendapat aliran nativisme yang berpengaruh luas yakni bahwa dalam diri individu terdapat satu inti pribadi yang mendorong manusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalam menentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan yang menempatkan manusia sebagai makhluk aktif yang mempunyai kemauan bebas. Pandangan-pandangan tersebut tampak anatara lain humanistik psychology dari Carl R. Rogers ataupun pandangan phenomenology/humanistik lainnya. Pengalaman belajar ditentukan oleh “internal frame of refrence” yang dimilikinya. Terdapat variasi pendapat dari pendekatan phenomenology/humanistik tersebut sebagai berikut 1. Pendekatan aktualisasi diri atau non-direktif client centered dari Carl R. Rogers dan Abraham Maslow. 2. Pendekatan “personal construct” dari George A. Kelly yang menekankan betapa pentingnya memahami hubungan “transaksional” antara manusia dan lingkungannya sebagai bekal awal memahami prilakunya. 3. Pendekatan “Gestalt”, baik yang klasik maupun pengembangan selanjutnya. 4. Pendekatan “search for meaning” dengan aplikasinya sebagai “Logotherapy” dari Viktor Franki yang mengungkapkan betapa 16 pentingnya semangat human spirit untuk mengatasi berbagai tantangan/masalah yang di hadapi c. Aliran Naturalisme Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah aliran naturalisme yang dipelopori oleh seorang filsuf Prancis Rousseau 1712-1778. Rousseau berpendapat bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunya pembawaan buruk. Aliran ini juga disebut negativisme, karena berpendapat bahwa pendidik wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam. Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Rousseau ingin menjauhkan anak dari segala keburukan masyarakat yang serba dibuat-buat artificial sehingga kebaikan anak-anak yang diperoleh secara alamiyah sejak kelahirannya itu tampak secara spontan dan bebas. Seperti diketahui, gagasan naturalisme yang menolak campur tangan pendidikan, sampai saat ini tidak terbukti malahan terbukti sebaliknya pendidikan makin lama makin diperlukan. d. Aliran Konvergensi Perintis aliran ini adalah William Stern 1871-1939, seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. penganut aliran ini berpendapat bahwa dalam proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang tanpa adanya lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan itu. William Stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju ke satu titik pertemuan yakni 1. Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan. 2. Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan lingkungan kepada anak didik untuk mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya potensi yang kurang baik. 3. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh-kembang manusia. Terdapat

antomnyaterdapat 22 neutron maka nomor massa unsur itu adalah. A. 18 B. 20 C. 28 D. 35 E. 40 3. Unsur X yang terletak pada periode 5 dan golongan V B. Atom unsur X mempunyai jumlah elektron A. 23 B. 39 C. 41 D. 51 E. 73 4. Atom unsur X dengan nomor atom 42 pada tabel periodik terletak pada A. golongan VI B, periode 4

Unsurinternal puisi adalah elemen yang terkandung dalam puisi dan mempengaruhi puisi sebagai karya sastra. Ini termasuk unsur-unsur penting puisi: diksi, gambar, ucapan, suara, sajak, ritme dan tema. Gaya atau bentuk bahasa: adalah bahasa yang digunakan oleh penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara yang tidak biasa atau menggunakan kata
Pertanyaan 1.Unsur-unsur lembaga keluarga yang berkaitan dengan ideologi adalah A. Keturunan B. Izin kawin C. Kendaraan D. Kasih sayang 2.Di bawah ini merupakan lembaga sosial terkecil, yaitu A. Masyarakat B. Keluarga C. Negara D. Lembaga politik 3.Pengertian lembaga sosial adalah A. Prilaku yang bisa diterima pada situasi tertentu dalam kehidupan masyarakat pada suatu daerah B.Seluruh NmDl45C. 192 66 386 130 384 379 467 296 120

pertanyaan tentang unsur unsur pendidikan