Tidakjarang, kejadian tanah longsor memakan korban yang tidak sedikit dengan kerugian materiil yang besar. setidaknya ada 9 cara yang dapat dilakukan sebagai langkah mitigasi bencana. Pertama, yakni tidak membuat kolam di atas lereng gunung. Peran masyarakat juga sangat penting dalam menjaga lingkungan sekitar supaya tanah longsor
RumahCom – Dinding penahan berfungsi sangat baik untuk menahan longsor, terutama pada rumah yang terletak di ketinggian dan dekat aliran sungai. Bila ditinjau dari sudut pandang ilmu konstruksi, tanah menjadi elemen paling fundamental dalam mendirikan suatu bangunan. Fungsi tanah sebagai penahan berat bangunan menjadi faktor utama keberhasilan proyek di kemudian hari. Namun, apa jadinya bila tanah yang selama ini mampu menahan beban berat, justru sangat rentan sekali mengalami pengikisan hingga menyebabkan longsor. Keadaan seperti ini umum ditemui di beberapa kota besar di dunia. Minimnya ruang antar bangunan serta kondisi tanah yang berbeda-beda semakin menambah tingginya kemungkinan tanah amblas ataupun longsor. Adanya gaya lateral tanah dan air yang berpotensi menyebabkan kegagalan struktur tanah untuk menahan beban. Dalam situasi seperti ini, dinding penahan tanah dapat digunakan sebagai metode untuk mencegah kelongsoran dan kerusakan struktur tanah. Secara prinsip, dinding penahan tanah atau retaining wall adalah sebuah bangunan yang berfungsi untuk menahan tanah dan memberikan stabilitas pada lereng. Retaining wall seperti ini banyak dijumpai pada beberapa model konstruksi. Selain karena penggunaannya yang secara luas sudah digunakan masyarakat, dinding penahan juga mempermudah bentuk konstruksi bangunan yang akan didirikan. Sebenarnya sangat mudah untuk membuat dinding penahan untuk konstruksi minimalis milik sendiri sehingga melindungi rumah dari ancaman longsor. Bahan dan material yang digunakan memang beragam, tergantung model konstruksi dinding penahan seperti apa yang diinginkan. Namun, tentunya itu akan berpengaruh pada fungsi dan kegunaan serta anggaran biaya yang dikeluarkan untuk membangun dinding penahan tersebut. Investasi di kampung halaman bisa menjadi pilihan tepat yang menguntungkan. Lalu gimana caranya? simak videonya berikut ini. Membuat Dinding Penahan Secara Sederhana Membuat dinding penahan bisa dilakukan secara sederhana. Anda bisa membangun dinding penahan tersebut pada area samping rumah agar mencegah terjadinya kelongsoran. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membangun dinding penahan rumah. Alat dan bahan yang diperlukan Adonan semen,tanah dan batu yang telah berbentuk balok Perlengkapan pengaman diri seperti sarung tangan dan kacamata pelindung mata Sekop dan cangkul Kawat dan alat pengukur kemiringan waterpass Pasir dan kerikil Tiang dan tali Palu dan Martil Kain penutup Caranya Sebelum memulai konstruksi, ada baiknya untuk mempertimbangkan area limpasan air pada daerah tersebut. Karena apabila tidak ada area limpasan air, maka harus dipasang pipa pembuangan sebagai jalan air. Setelah itu baru tentukan titik lokasi terbaik untuk membuat dinding penahan. Buat galian sedalam 1 m sepanjang kemiringan tanah yang ingin ditahan. Baru kemudian,tutupi areal galian dengan kain penutup untuk mencegah kotoran kembali masuk ke dalamnya. Ambil tiang dan tali untuk kemudian menandai titik pasti dinding penahan akan berada. Lalu berikan tumpuan pada tali sebagai penanda bagian atas dinding. Di bagian bawah, galilah parit kecil sebagai penampung balok. Setelah itu pastikan alas balok kayu ini sejajar. Gunakan waterpass atau alat pengukur untuk menyesuaikan kemiringan benda sesuai yang diinginkan. Selanjutnya susunlah balok-balok semen sesuai dengan keinginan. Tumpuk dan atur sedemikian rupa agar susunannya simetris dan memiliki kerapatan maksimal. Rekatkan balok satu dan lainnya dengan menggunakan adukan cair semen dan pasir. Ulangi hal yang sama pada baris balok berikutnya sehingga membentuk sebuah model konstruksi dinding penahan yang tepat. Biarkanlah hasil konstruksi dalam beberapa waktu,dan jangan terburu-buru untuk melepaskan penyangga konstruksi. Proses pengeringan memang memerlukan waktu tersendiri, apalagi jika hanya menggunakan cahaya matahari sebagai alat pengeringnya. Selain itu, hindari proses pembuatan dinding penahan tanah pada cuaca hujan atau berangin. Untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam model konstruksi yang sedang dikerjakan akibat erosi atau pengikisan. Apabila model konstruksi dinding penahan sudah mengering, lepaskan rangka atau penyangga konstruksi secara hati-hati. Berilah warna cat yang sesuai dengan selera untuk menambah kesan estetis pada dinding penahan yang telah rampung. Sumber Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar properti dari Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini Begini Aplikasi SiPetruk Menjamin Kualitas Perumahan Bersubsidi RumahCom – Lembaga penyalur KPR subsidi FLPP PPDPP, tengah menyiapkan aplikasi baru SiPetruk setelah SiKasep dan SiKumbang. Aplikasi ini akan semakin memudahkan semua pihak yang membutuhkan akses ke Lanjutkan membaca β€’ 13 Okt 2020 Pengembang Australia Ini Jadikan Indonesia Pasar Pertama Launching Proyeknya RumahCom – Pengembang Australia Crown Group sangat confident untuk meluncurkan produk terbarunya saat situasi pandemi Covid-19. Indonesia dijadikan kota pertama untuk peluncuran produk terbarunya in Lanjutkan membaca β€’ 13 Okt 2020 Membangun Rumah Tahan Gempa RumahCom - Beberapa saat lalu peneliti dari ITB dan BMKG menyatakan masyarakat harus mewaspadai kedatangan gempa bumi dan tsunami. Gempa bumi memang sering terjadi di Indonesia, hal ini membuat masyar Lanjutkan membaca β€’ 14 Okt 2020 Bingung Pilih Desain Rumah? Ini Daftar Desain Arsitektur yang Bisa Dipilih RumahCom - Memilih desain untuk rumah memang cukup sulit. Namun dalam memilih desain ada beberapa pertimbangan seperti material, luas, hingga lokasi pembangunan rumah membutuhkan wa Lanjutkan membaca β€’ 14 Okt 2020
Yanglain seperti banjir sudah surut karena lintasan dari air yang tidak tertampung drainase," ungkapnya. Berikut sebaran 21 titik bencana di Kota Bogor: Tanah longsor. 1. Tanah Longsor di Kampung Got, RT 02 RW 08, Kelurahan Curug, Bogor Barat, 2. Tanah Longsor di RT 03 RW 01, Kelurahan Cibadak,
Bila kita mengamati kejadian di bumi pertiwi, maka kita akan mengetahui berapa banyak peristiwa alam, khususnya bencana alam yang menimpa Indonesia. Mulai dari banjir baca jenis banjir, tanah longsor, gempa bumi baca macam- macam gempa bumi, gunung meletus baca penyebab gunung meletus, dan lainnya, Indonesia sangat berpotensi mengalami itu semua. Dan dari beberapa jenis bencana alam yang telah disebutkan, tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor sering terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana wilayah Indonesia sedang gencar dilanda longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah longsor merupakan salah satu peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya pergerakan massa batuan baca jenis batuan atau tanah dengan berbagai macam tipe dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar Tanah LongsorPeristiwa tanah longsor yang terjadi dimana saja pasti mempunyai alasan atau penyebab. Adanya tanah longsor karena disebabkan oleh beberapa hal tertentu. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor bisa dikarenakan peristiwa alami maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa penyebab terjadinya tanah longsor antara lain adalahErosi tanahPenyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah. Erosi tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu deras, sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang kuat di bagian kaki bumiSelanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi baca akibat gempa bumi. Gempa bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal dari gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan. Namun getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng meletusPenyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung meletus baca ciri gunung meletus juga dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk terlalu berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak akan kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus, getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu lintas, penggunaan bahan- bahan peledak hingga curah hujanDi Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan oleh curah hujan baca proses terjadinya hujan yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika musim hujan baca pembagian musim di Indonesia. Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan menghantam tanah yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka tanah yang tidak kuat tanah yang miring dan berada di lereng akan tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan, sehingga lama kelamaan hal ini akan menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang sering longsor apabila hujan deras adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng bebatuanBebatuan yang hancur juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Longsor yang disebabkan karena hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada batuan yang ada di lereng gunung. Jenis batuan yang sering longsor adalah jenis batuan sedimen kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu yang ada di lereng bersofat lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah sampahSiapa sangka ternyata sampah yang telah menumpuk juga dapat menyebabkan tanah longsor. Sampah akan bisa menjadi pemicu tanah longsor ketika sampah tersebut sudah menumpuk hingga menggunung. Hal ini apabila ditambah dengan hujan deras maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah beserta tanah yang telah melapuk di bawah sampah gundulSalah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar pohon tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka hal ini menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan sangat mudah bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di susutTanah longsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan. Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini akan berdampak juga pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai kemiringan sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk dan tebing yang terjalBagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor dapat mengintai kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal adalah melalui angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi tanah untuk mengalami pertanian di lerengAdanya lahan pertanian yang ada di lerang gunung menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan juga perkebunan mempunyai akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk mnejaga struktur tanah agar tetap kuat. Pepohonan yang ditebangi untuk dibuat lahan pertanian dan perkebunan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. Dengan menyusutnya jumlah pepohonan yang ada di lereng maka akan sangat memudahkan lereng tersebut untuk terserang tanah tidak padatBencana tanah longsor juga dapat terjadi akibat tanah mempunyai struktur yang tidak padat. Tanah yang mempunyai struktur yang tidak padat contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika musim kemarau dan akan lembek ketika musim penghujan tiba. Melembeknya tanah ketika diterpa hujan akan berpotensi longsor jika hujan yang yang turun sangat deras. Tanah yang ketebalannya sekitar 2,5 meter akan berpotensi longsor jika terdapat di kemiringan lereng 220 bebanAdanya beban yang berlebihan pada tanah juga akan memicu tanah mudah mengalami longsor. Adanya beban yang berlebihan akan memberikan tekanan pada tanah, sehingga tanah tersebut akan mudah longsor. Contoh beban yang dapat memicu terjadinya tanah longsor adalah adanya rumah atau pemukiman di lereng, kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lamaTanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya longsoran lama, maka tanah tersebut rawan terkena longsor lagi. Maka dari itulah ketika memilih daerah tempat tinggal, kita harus menghindari daerah yang pernah mengalami tanah materialTanah dari hasil tumpukan material akan lebih mudah mengalami longsor. Banyak orang yang ingin melakukab perluasan pemukiman dengan cara menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang digunakan untuk menimbun lembah belum benar padat strukturnya, jadi ketika ada hujan yang turun maka dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya tanah longsor. Sehingga jika salah satu tempat memiliki beberapa kriteria di atas, maka masyarakat harus mewaspadai akan terjadinya tanah Tanah LongsorTanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah yang miring atau dari atas lalu turun ke bawah. Meski sudah dipastikan kejadiannya, namun tahukah Anda bahwa yang namanya tanah longsor ini ternyata jenisnya ada bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang perlu kita ketahui. Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikutLongsoran TranslasiLongsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah yang mempunyai bentuk topografi rata atau bergelombang landai. Tanah longsor translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada tanah bertopografi datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan pada kita bahwa tanah yang datar pun bisan mengalami longsor, sehingga kita harus ekstra BlokPergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam tanah yang terjadi pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering dinamakan sebagai longsoran blok batu dengan jumlah batu yang pada umumnya sangat banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa batuan, maka akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran RotasiJenis longoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan sebagai longsoran rotasi karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika ada pemukiman yang berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat mengakibatkan korban BatuRuntuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara langsung dan juga terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi pada bukit yang terjal dan mempunyai lereng yang curam. Kondisi seperti ini sering ditemui di tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika dibawah tebing ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh biasa berupa batuan besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang TanahRayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat. Sehingga dapat kita sebut bahwa rayapan tanah merupakan tanah longsor yang terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan lambat dan halus pada tanah. Rayapan tanah biasa terjadi pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor yang susah dikenal dalam waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali setelah terjadi dalam waktu yang cukup lama, seperti ketika kita menemukan tiang- tiang listrik miring. Jika kita menemui longsor jenis ini ataupun longsor ini menyerang daerah kita maka kita harus berhati- hati dan menggunakan pondasi yang kuat untuk dapat menahan longsir Bahan RombakanLongsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena disebbakan oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan air ini tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis material tanah itu sendiri apakah mudah terangkat air ataupun longsor jenis ini lumayan cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter. Longsor ini dapat merusak apapun yang dilewatinya, termasuk juga pemukiman, maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak terjadi di kawasan lereng gunung berapi baca erupsi gunung berapi dan banyak menimbulkan korban itulah beberapa jenis dari tanah longsor, sekarang sudah paham bukan? selain itu kita juga perlu mengetahui dampak dari tanah lonsir bagi manusia dan Tanah LongsorBencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai peristiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai momentum yang menyedihkan. Salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif adalah tanah lonsor. Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsorMenimbulkan korban jiwaTanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan korban insfrastruktur rusakRusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi ketika tanah longsor. Infrtastruktur yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas tanah yang longsor maupun yang berada di bawah tertimbun.Timbulnya berbagai macam bibit penyakitTanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit. Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja, namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian tersebut biasanya muncul banyak sumber mata pencaharianTanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga akan menjadikan masyarakat sanitasi lingkunganKetika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah mengetahui akibatnya, maka kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah Pencegahan Tanah LongsorTanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa upaya diantaranya sebagai berikutTidak membuat sawah di lerengTidak mendirikan bangunan di tebingTidak menebang pohon di lerengTidak memotong tebing secara tegak lurusTidak mendirikan bangunan di sekitar sungaiMelakukan upaya preventifMembuat teraseringMelakukan penyuluhan kepada masyarakatItulah beberapa informasi yang dapat kami berikan mengenai tanah longsor. Semoga bermanfaat.

MenurutBhabinkamtibmas Sakuli, Aiptu Surdin, longsor terjadi setelah guyuran hujan sejak Kamis (26/5/2022) malam. Beruntung, peristiwa ini tidak menelan korban jiwa. β€œTanah longsor ini diawali dengan hujan deras sejak tadi malam yang melanda wilayah Kabupaten Kolaka, sehingga pada pagi hari, tiba – tiba terjadi longsor,” kata Surdin.

- Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis. Seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Sejumlah daerah di Indonesia rawan akan bencana longsor. Longsor menyebabkan banyak kerugian, seperti korban jiwa, rusaknya infrastruktur, rusaknya lingkungan, dan hilangnya tempat tinggal. Baca juga Tahukah Kamu Seberapa Kuat Jaring Laba-Laba? Baca juga Favorit Banyak Orang, Ketahui Bagaimana Tempe Dibuat Lantas, apa yang harus dilakukan agar tak terjadi tanah longsor? Berikut beberapa saran agar tidak terjadi tanah longsor yang bisa dilakukan, yakni 1. Pemantauan dan pembatasan lahan rawan longsor Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pencegahan tanah longsor bisa dilakukan dengan pemantauan kondisi stabilitas tanah dan membatasi penggunaan tanah dengan stabilitas rendah. Longsor terjadi di tanah yang tidak stabil, sehingga pembatasan penggunaan lahan bisa mencegah terjadinya longsor. 2. Tidak mendirikan rumah di daerah rawan longsor Agar tidak terjadi tanah longsor, sebaiknya tidak mendirikan rumah, kolam, dan bangunan lainnya di daerah rawan longsor. Daerah rawan longsor, seperti di daerah lereng yang kecuramannya lebih dari 20 derajat, pada lereng berkelok, di bawah tebing, di tanah lempung, lembah, bantaran sungai, dan tanah yang gundul, curah hujan tinggi, dan rawan gempa bumi. Baca juga Kenali Hak dan Kewajiban Konsumen Baca juga Penyebab Tinta Cumi Berwarna Hitam dan Manfaatnya untuk Kehidupan Manusia Dikutip dari Geological Survey, daerah yang umumnya aman dari tanah longsor adalah daerah dengan batuan dasar yang keras dan tidak berseni yang belum bergerak di masa lalu belum pernah longsor, daerah yang sudut kemiringannya datar, dan sepanjang hidung punggung bukit, mundur dari puncak lereng. 3. Memperbaiki drainase air
Archivefor Dinding penahan tanah (retaining wall) berfungsi untuk menahan agar tanah tidak longsor Dinding Penahan Tanah Di Daerah Tapos Februari 17, 2018 12:48 am

Cara Mencegah Bencana Tanah Longsor Pada Lahan Miring Terbaru 2021. Bencana tanah longsor biasanya sering terjadi di dataran tinggi yang terdapat banyak lereng dengan kemiringan di atas 45 derajat. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan dataran datar juga bisa terjadi longsor, walaupun peluang terjadinya lebih kecil. Memasuki musim penghujan ini bencana tidak tahu kapan datangnya, oleh karena itu pemerintah telah menyiapkan pusat siaga bencana di tempat yang berpotensi menjadi langganan longsor. Masyarakat juga telah dihimbau untuk tetap waspada jika terjadi hujan dan mempelajari tanda – tanda terjadinya longsor. Apa itu Tanah Longsor ? Tanah Longsor adalah perpindahan tanah yang di dalamnya terdapat bebatuan organik maupun anorganik yang secara tiba – tiba bergerak ke bawah sehingga meninggalkan lereng. Tanah longsor terjadi karena terganggunya keseimbangan sehingga tanah menjadi mudah bergeser yang biasanya disebabkan oleh air yang masuk ke dalam lapisan atmosfer yang mempunyai peran sebagai area gelincir. Jika air sudah memasuki area gelincir pada lapisan tanah bagian dalam, maka tanah bagian atas dan tengah kedap air menjadi goyah, tanah menjadi labil dan struktur tanah atas akan sangat mudah bergeser, terlebih lagi jika diatas tanah tersebut berdiri banyak bangunan yang memberikan beban ke tanah. Cara Menghindari Tanah Longsor Cara menghindari bencana tanah longsor kita harus mengetahui cara dan tindakan yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya longsor. Sebagai manusia kita tidak tahu kapan bencana akan terjadi, namun dengan kita belajar mempelajari tanda – tanda bencana longsor dan cara pencegahannya dengan mengurangi tindakan yang dapat memicu bencana, setidaknya bisa mengurangi resiko dan dampak yang di timbulkan. Cara Mencegah Bencana Tanah Longsor Pada Lahan Miring Berikut ini adalah cara dan Tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menghindari bencana tanah longsor. 1. Jangan Menebang Pohon di sekitar Lereng Pohon memiliki peran penting sebagai penahan tanah, semakin banyak pohon maka semakin kuat dan stabil tanahnya. Bagian akar pohon tersebut saling menyebar dan bersinggungan sampai bisa membantu tanah agar tidak mudah terjadi longsor, karena bagian akar pohon juga memiliki tugas sebagai penahan tanah. Dengan mengurangi penebangan pohon di sekitar lereng bisa menyelamatkan kita dari bencana longsor. 2. Tidak Mendirikan Bangunan di sekitar Sungai Semakin dekat bangunan dengan bibir sungai, maka semakin besar peluang terjadinya bencana longsor. Tanah yang terus tergerus oleh erosi hingga tanah disekitar sungai menjadi habis, bisa menyebabkan tanah longsor dan menghancurkan bangunan di sekitar tepi sungai. Jika terjadi hujan deras hingga menyebabkan arus sungai semakin deras dan volume air semakin besar, maka akan mudah terjadinya erosi. 3. Jangan membuat Kolam atau Sawah di Atas Lereng. Jika Anda ingin membuat kolam atau sawah diatas lereng diusahakan jangan membuatnya. Karena semakin meningkatkan peluang untuk terjadinya bencana longsor. Adanya tebing curam dengan lahan yang gundul dan diatasnya juga terdapat kolam atau sawah yang penuh dengan air, akan membuat daya hidrostatiska semakin kuat untuk menekan permukaan tanah, sehingga tanah rentan untuk tergeser merubah dan dapat mengakibatkan terjadinya longsor. Keadaan darurat bisa terjadi jika air yang ada di sawah atau kolam tadi tiba – tiba hilang terserap ke dalam tanah. Hal seperti itu sering terjadi sesaat sebelum terjadinya bencana longsor. 4. Jangan Mendirikan Rumah di Bawah Tebing Untuk pembuatan rumah carilah lokasi rumah yang masih terbilang aman. Jika daerah sekitar memanglah berbukit, pilihlah lokasi yang sekiranya aman dari jangkauan luruhan tanah jika terjadi bencana longsor. Ketika membangun rumah usahakan lokasi bangunan sejauh mungkin dari kaki tebing, contohnya jika tebing setinggi 50 meter maka usahakan jarak rumah berjarak minimal 175 meter dari kaki lereng, sehingga jika terjadi bencana longsor tidak akan mencapai bangunan tersebut. 5. Jangan Memotong Tebing Secara Tegak Lurus Saat menggali tanah dalam jumlah yang besar contohnya untuk keperluan tambang, maka sebaiknya jangan langsung memotong badan lereng secara tegak lurus, karena akan mengurangi daya penahan tanah terhadap tanah yang ada di atasnya. Walaupun di atas lereng dipenuhi oleh pepohonan, namun jika badan tebing sudah terpotong terlalu dalam maka tanah di bagian bawah akan kehilangan penopang dan keseimbangan, sehingga akan mudah terjadi tanah longsor. 6. Melakukan Upaya Preventif Dengan sering mengecek apakah ada retakan pada tanah, jika ditemukan maka segera ditutup dengan tanah lempung agar tidak banyak air yg masuk ke dalam celah tersebut. Bukan hanya itu, sering menjaga kelestarian vegetasi di area tebing juga merupakan salah satu upaya untuk pencegahan longsor yang terbukti efektif. 7. Membuat Terasering Jika ada lahan miring yang terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang, maka gunakanlah sistem terasering atau sistem bertingkat sehingga akan memperlambat aliran permukaan ketika hujan. Jangan lupa atur juga drainase agar air tidak tergenang di lereng. Dengan menerapkan sistem ini maka akan semakin jauh potensi terjadinya bencana longsor. 8. Memberikan Penyuluhan Kepada Masyarakat Terkait bencana tanah longsor, sering kali penyebab tanah longsor di area hutan sekitar lereng dikarenakan adanya penebangan pohon yang dilakukan oleh masyarakat sekitar, yang memang belum memiliki kesadaran atau pengetahuan mengenai dampak negatif penebangan pohon. Dengan memberikan penyuluhan ini akan membuka wawasan dan kesadaran masyarakat akan bahayanya jika menebang pohon secara liar, dan peluang terjadinya bencana akan semakin kecil. 9. Intervensi Dari Pemerintah Memberikan penyuluhan kepada masyarakat merupakan pilihan yang tepat apabila dibuat sebuah peraturan yang tegas terkait pelanggaran aturan yang sudah ditetapkan. Jadi harus ada campur tangan dari pemerintah dan warga untuk membuat peraturan dengan sanksi tegas kepada pelanggar. Dengan ini resiko terjadinya bencana tanah longsor bisa berkurang. Mungkin itu sedikit pembahasan tentang Cara Mencegah Tanah Longsor Pada Lahan Miring semoga bisa bermanfaat, Kurang lebihnya kami minta maaf. Terima kasih.

Tipsmencegah tanah longsor. a. Jangan membuat sawah atau kolam pada lereng bagian atas yang dekat pemukiman. b. Buatlah terasering jika membangun pemukiman atau pertanianpada lereng yang terjal. c. Segera menuup retakan tanah dan memadatkannya agar air tidak masuk edalam tanah melalui retakan. d. Jangan melakukan penggalian dilereng yang terjal.

pinterest Indonesia memang rawan bencana, namun ada sejumlah solusi untuk menyiasati tanah miring longsor, kamu memang perlu mengantisipasi masalah. Situs berita pernah melansir data dari BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional. Dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Oktober 2020, Indonesia telah dilanda bencana alam. Bayangkan kalau jumlah ini belum menghitung tiga bulan terakhir pada 2020, jumlahnya sudah pasti bertambah. Bencana ini terdiri dari gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang dan abrasi, serta lainnya. Tanah longsor berada di posisi ketiga dengan jumlah bencana mencapai 447 kejadian, di bawah banjir dan angin puting beliung. Jangan salah lo, bencana longsor sering terjadi di Indonesia, negara ini memang rawan longsor karena kontur tanah. Pada 18 November 2020, bencana longsor yang menelan 4 korban jiwa juga terjadi di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejumlah kejadian tanah longsor yang menelan korban jiwa dalam jumlah banyak terjadi Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 2003 dengan 90 korban jiwa. Lantas kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Barat 2014 dengan korban mencapai 100 orang meninggal. Situs properti akan membahas mengenai cara menyiasati tanah miring longsor, bagaimana agar tanah tidak longsor. Ada sejumlah cara mengatasi tanah miring dan cara menanggulangi tanah longsor yang bisa dilakukan. Hal ini bisa menyiasati kalau rumah berada di lereng bukit atau gunung atau berada di kaki bukit. memaparkan sejumlah cara ini bersumber dari berbagai situs berita dan juga situs terkait teknik sipil. Cara Menyiasati Tanah Miring Longsor 1. Membuat Tembok Beton Untuk mencegah terjadinya tanah miring longsor, salah satu caranya adalah membangun tembok beton yang menutup tebing dan lereng. Tembok dari beton atau semen bisa menahan tanah, namun memang harus dibuat semacam saluran air agar air bisa keluar dari tanah dan tidak tertahan. 2. Menanam Pohon di Lereng dan Tebing Cara alami untuk mengatasi tanah miring longsor adalah menanam pohon dengan akar tunggang yang besar, bisa menahan air dan juga tanah. Saat terjadi penggundulan hutan pada tebing atau lereng, nantinya memang bisa berakibat pada tanah longsor. 3. Tidak Memangkas Tebing Secara Tegak Lurus Kalau ingin membuat jalan, rumah, atau bangunan dekat tebing, sebaiknya tidak memangkas tebing secara tegak lurus. Kalau hal ini dilakukan, ada kemungkinan bagian bawah tidak mampu menyangga bagian atas sehingga terjadi tanah miring longsor. 4. Membuat Terasering Atau Sengkedan Pernah melihat sawah yang dibuat tersusun? Nah, inilah terasering atau sengkedan, keduanya memang sama. Terasering atau sengkedan adalah metode konservasi dengan membuat teras untuk mengurangi panjang lereng, peluang air terserap oleh tanah lebih besar. 5. Membuat Soil Nailing Teknik soil nailing adalah teknik memperkuat tanah untuk menjaga kestabilan galian tanah dengan memasukkan besi beton. Besi beton yang dipasang memiliki jarak yang dekat dengan massa tanah sehingga tanah menjadi lebih stabil. 6. Membuat Horizontal Drain Horizontal drain adalah teknik membuat lubang drainase dalam tanah untuk mengurangi tekanan air dalam tanah. Teknik ini juga akan meningkatkan kestabilan lereng atau tebing, air mengalir sehingga tidak terjadi tanah miring longsor. 7. Memasukkan Micropile Teknik micropile ini adalah teknik yang dipakai untuk menstabilkan lereng di semua jenis tanah dan batuan. Tiang beton berdiameter kecil dimasukkan ke dalam tanah, tiang bisa menahan tanah agar tidak terjadi tanah miring longsor. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati tanah miring longsor, meski ada juga cara dengan membuat desain rumah di tanah menurun. Saat merancang rumah atau bangunan yang berada di kontur tanah miring memang berbeda dengan tanah yang datar. Situs properti selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup. Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Jakarta Garden City.

CaraMembuat Kolam Tanah agar Tidak Bocor - Hallo sahabat Berbagi Tips, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Cara Membuat Kolam Tanah agar Tidak Bocor, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Uncategorized, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah,
Memasuki musim hujan tahun ini, bencana tanah longsor telah melanda sejumlah tempat, mulai dari Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara Timur. Selain memakan korban jiwa, infrastruktur seperti jalan dan jembatan, perkampungan, rumah beserta penghuninya terkena dampak tertimbun material longsor. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menunjukkan sepanjang 2018-sampai November-terjadi 268 kali bencana tanah longsor, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 848 kejadian. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kejadian bencana tanah longsor fluktuatif. Masalahnya, lebih dari 112,46 juta hektare atau hampir 60% luas dataran Indonesia adalah kawasan rentan longsor, perbukitan, dan pegunungan curam dengan topografi berombak dan bergelombang. Hitungan ini menurut data dari buku Tanah-Tanah Pertanian Indonesia 2004 yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Indonesia. Kita memerlukan informasi tanah, geoteknik, dan geofisik untuk menentukan prakiraan lokasi dan waktu longsor ketika memasuki musim hujan guna mencegah kerusakan lebih parah dan jatuhnya korban. Apa penyebab longsor ? Longsor dapat dikategorikan sebagai salah satu bencana yang disebabkan oleh tanah. Pergerakan massa tanah dan batuan dari atas ke bawah menyebabkan longsor. Kejadian longsor dipengaruhi oleh landai atau curamnya lereng suatu kawasan, tebal atau tipisnya lapisan tanah di atas lapisan batuan penyusun bukit dan gunung, iklim curah hujan, suhu, salju, dan vegetasi. Adapun pemicu yang mempercepat terjadinya longsor antara lain guncangan akibat gempa, tambahan beban pada bagian atas lereng, pemotongan lereng bawah dan hujan deras. Curah hujan tinggi pemicu longsor Air merupakan faktor utama terjadinya longsor. Intensitas hujan yang sangat tinggi dalam waktu singkat akan memicu banjir dan longsor. Untuk mengantisipasi kejadian longsor, kita perlu mengetahui besar dan lamanya curah hujan yang menimpa suatu daerah. Satuan untuk menghitung jumlah curah hujan adalah milimeter mm; 1 mm CH berarti ada 1 liter air hujan yang turun pada areal dengan luas 1 meter persegi. Pada 2 dan 3 November 2018 sejumlah kecamatan di Kota Padang dilanda banjir bandang dan longsor. Ini disebabkan curah hujan yang mencapai 91 mm dan 187 mm dalam waktu lima jam, angka itu termasuk hujan dengan intensitas sangat lebat. Pengukuran di lima stasiun iklim di Kota Padang menunjukkan kisaran curah hujan pada 2 November mulai dari 47,4–91 mm dan 13,7–187 mm pada 3 November 2018. Data ini bersumber penuturan langsung dari Sugeng Nugroho, peneliti Stasiun Klimatologi Padang Pariaman, kepada penulis. Jika dirata-ratakan, maka curah hujan yang turun sekitar 73 mm di Kota Padang. Dengan luas 695 kilometer persegi, maka telah turun air hujan sebanyak 50,75 juta meter kubik setara dengan air dalam kolam renang selama satu hari saja. Air yang turun sebanyak itu, tentu saja tidak akan tertampung oleh tanah dan sungai. Di tanah terjadilah aliran permukaan atau limpasan permukaan runoff. Sedangkan di sungai mengakibatkan meningkatnya debit air sungai secara signifikan. Batas kritis dari aliran permukaan ini adalah 50 meter kubik per detik pada satu daerah aliran sungai DAS. Jika batas ini terlampaui maka terjadilah banjir di dataran aluvial tanah yang terbentuk karena endapan dan longsor pada daerah perbukitan. Tanah dan vegetasi berperan penting menyerap air hujan yang turun. Air hujan masuk ke dalam tanah melalui pori-pori yang ada di tanah. Ini disebut infiltrasi. Setelah semua pori tanah terisi air, tanah akan jenuh air. Inilah awal terjadinya genangan di atas permukaan tanah. Saat tanah jenuh air, maka tanah menjadi lebih berat dan mencair sehingga mudah mengalir. Laju aliran permukaan semakin besar seiring pertambahan volume air hujan yang turun. Permukaan tanah yang ditutupi vegetasi akan mampu menahan dan menyerap air hujan lebih banyak karena terbentuk celah antara akar dan butiran tanah yang dapat menahan air hujan dibandingkan dengan permukaaan tanah tanpa vegetasi atau tanah yang dilapisi beton. Tumbukan air hujan pada tanah tanpa vegetasi akan lebih keras dan memecah agregat tanah sehingga mudah terjadinya aliran permukaan tanah. Sedangkan pada permukaan tanah yang dilapisi beton tak ada air hujan yang bisa masuk ke dalam tanah. Akan semakin rawan longsor jika mendirikan bangunan di puncak dan lereng bukit pada daerah dengan intensitas curah hujan tinggi. Bisakah longsor diprediksi? Peta Prediksi Gerakan Tanah Longsor per 8 Maret 2018 Pukul WIB. BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana menerbitkan peta prediksi longsor secara periodik yang bisa menjadi rujukan untuk melihat tingkat kerawanan suatu wilayah. Longsor biasanya terjadi pada kawasan perbukitan dan pegunungan dengan lerengnya yang curam sampai sangat curam bahkan tertoreh dengan kelerengan >15%. Topografi kawasan rentan longsor berombak sampai bergelombang lereng 8-15%, berbukit lereng 15-30% dan bergunung >30%. Wilayah dengan bentuk berbukit dan bergunung yang rentan longsor mencapai 47,7% di Pulau Jawa dan 35% di Sumatra. Kedua pulau ini memiliki tipe iklim basah dengan jumlah curah hujan tahunan antara 3000 sampai > 5000 mm. Secara teoretis jika faktor penyebab longsor sudah teridentifikasi dan terdokumentasi dengan baik dapat dimodelkan secara matematis untuk prakiraan atau prediksi suatu kawasan rentan longsor atau tidak. Pengetahuan tentang sifat tanah dan geologi suatu kawasan akan menentukan mitigasi untuk menghadapi kejadian longsor di masa datang. Tanah dengan kedalaman yang tipis dan berada di atas batuan yang rapuh berbeda perilakunya dengan kawasan yang memiliki lapisan tanah yang dalam dan bebatuan yang kuat dan kekar ketika curah hujan turun dengan deras. Curah hujan sebagai faktor aktif penyebab longsor tentu tidak dapat dicegah untuk turun deras atau tidak di satu kawasan. Sebenarnya di luar negeri seperti di Amerika Serikat telah ada dipasang alat-alat untuk memonitor longsor. Alat ini dipasang di lokasi rawan longsor, dikendalikan secara nirkabel dan menggunakan satelit atau penginderaan jauh. Sensor longsor ini bekerja secara simultan untuk mendeteksi perubahan dan pergerakan tanah, volume air hujan, geoteknik bebatuan dan kelerengan. Indonesia belum memiliki alat sensor ini karena mahal US$ jika mendatangkan dari luar negeri dan tentu saja diperlukan dalam jumlah banyak. Sedangkan di Indonesia, ditengarai masih dalam proses penelitian. Setidaknya ada sejumlah inovasi alat deteksi longsor dari universitas dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Perubahan iklim pengaruhi longsor? Laporan sekumpulan peneliti perubahan iklim menyatakan bahwa telah terjadi peningkatan suhu udara di daratan dan suhu air laut sebesar 0,850 derajat Celsius dari tahun 1880 ke 2012. Peningkatan suhu ini biasanya diiringi dengan ketidakteraturan jumlah curah hujan. Misalnya suatu daerah akan mengalami kekeringan atau peningkatan curah hujan yang ekstrem. Fenomena pemicu terjadinya longsor terutama akibat intensitas hujan yang tinggi dan frekuensi hujan deras yang terjadi. Perubahan iklim berdampak langsung dan tidak langsung terhadap lingkungan, ketersediaan air dan faktor perubahan penggunaan lahan akibat aktivitas manusia. Semuanya ini akan berpengaruh baik secara langsung atau tidak langsung terhadap bencana longsor, besar dan kerapnya terjadi longsor tersebut. Apakah kejadian longsor yang banyak di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim? Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change IPCC pada 2012 menyatakan bahwa perubahan curah hujan yang tinggi akan memungkinkan terjadinya longsor di beberapa daerah. Masih belum ada penelitian yang memastikan hubungan tersebut di Indonesia, tapi bisa kita jelaskan dengan sains. Alih fungsi hutan dan lahan akan mengubah siklus air. Perubahan fungsi lahan dan bertambah banyaknya bangunan akan mengurangi jumlah air yang meresap ke dalam tanah. Curah hujan yang lebih deras akan menghasilkan limpahan air menjadi lebih intens, dan memicu terjadinya longsor. Cara mencegah longsor Peranan manusia dalam penggunaan lahan akan lebih mempengaruhi terjadinya longsor. Walau ada teknik mekanis untuk memperkuat tanah di daerah longsor, infrastruktur tersebut tidak banyak di Indonesia. Kita dapat mencegah longsor dengan menanam pohon-pohon di daerah berlereng yang dapat memperkuat tanah. Kawasan lereng terjal sampai sangat terjal sebaiknya jangan dialihfungsikan sebagai lahan pertanian atau perumahan. Jika sudah terlanjur maka lahan itu sebaiknya dibuat teras bangku, budi daya lorong sesuai kontur tanah, atau dipagari dengan vegetasi yang bisa mengikat butiran tanah antara lain dengan tanaman bambu dan rumput vetiver.
rsXGC. 208 482 269 40 436 460 229 492 355

agar kolam tanah tidak longsor